Saturday, October 14, 2006

Benhil : 26 Januari 2003







Yud, kita harus menggalakkan per-peace-an
Biar semua orang di dunia ini tidak berantem terus ...










Mengkampanyekan kesadaran untuk saling damai, ternyata tidak mudah. Capek deh. Bobok bareng yuk ...

Thursday, October 12, 2006

Sidang Kabinet C-OB Soal Terorisme

Hari ini Yth. Perdana Menteri C-0B, Ken Sudito memimpin sidang kabinet terbatas bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional untuk membahas masalah kondisi Panik Nasional. Kita mungkin sedikit aneh mendengar istilah Panik Nasional. Sebenarnya hal ini hanya masalah bahasa saja, di negara kita Panik Nasional sering diartikan sebagai Darurat Nasional.

Inisiatif rapat Panik Nasional datang dari Yth. Minister of Intip & Curiga Nasional, Abdoel Malik yang melaporkan kepada PM bahwa kondisi keamanan sudah sangat mencemaskan karena ditengarai bahwa saat ini terorisme sedang menjamur di seluruh dunia. Minister of Intip & Curiga Nasional mulai berbicara, “Yth. Pak Perdana Menteri, saya ingin mengusulkan sebuah UU Panik Nasional yang harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata di lapangan untuk mencegah merebaknya terorisme. Ini sebagai langkah dini agar negara kita tidak menjadi sasaran maupun sarang terorisme.”

Kemudian Yth. Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional menyahut, “Saya estimasi lebih baik bila Yth. Minister of Intip & Curiga Nasional mengemukakan dulu rencananya dalam mengambil tindakan agar tidak berdampak pada pasar dan satu hal lagi, alasan dan tindakannya harus ilmiah, terima kasih”.

Busetttttt, saking ilmiahnya dia tidak mau memakai kata “Saya kira”, hihihi..... malah pake kata “Saya estimasi”, gumam Minister of Ngguyu Eperyday.

“Usulan saya begini”, Minister of Intip & Curiga Nasional menjelaskan, “Kita perlu memantau tiap jengkal tempat di negara ini, terutama perkotaan dan obyek-obyek vital negara dengan memasang alat perekam suara dan kamera sehingga semua indikasi terorisme dapat kita curigai sedari dini, terima kasih”.

“Wah, bagus banget nih usulannya”, jawab Minister of Never Laugh At No Funny Stuff, Jendral Rony Bintoro, S.Kom, “Aku sekalian usul, gimana kalo semua toilet juga dipasangin kamera terutama yang ada di hotel-hotel berbintang ?”

Mendengar usulan Minister of Never Laugh At No Funny Stuff, Mnason sebagai Minister of Tek’n Eperywhere langsung angkat bicara, “Usulan pak Menteri kelewatan, entar inyong yang susah tek’in tempatnya. Rika mah enak bae bisa bisnisin video hidden camera tapi entar inyong yang bakal kena getahnya”.

“Bener kata pak Menteri Tek’n, tapi alasannya tidak ilmiah. Yang jelas kalo sampek semua tempat dipasangin kamera maka pasar akan menjadi lesu karena semua orang jadi was-was”, jawab Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional, “Saya punya data statistik yang menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara rasa was-was dan kelesuan pasar, silahkan dipelajari”. Kemudian Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional menampilkan data slide hasil penelitian sebuah lembaga independen dunia. Setelah itu dia melanjutkan, “Coba anda perhatikan, data statistik ini dimulai dari tahun 1.600 sampai dengan tahun 2.004, data tersebut menunjukkan bahwa ada penurunan pasar yang signifikan ketika rasa was-was trend-nya meningkat positif”.

“Weleh.......... emangnya siapa yang udah kenal dengan riset statistik tahun 1.600..?!? ”, sela Minister of Ngguyu Eperyday.
“V.O.C kaleeeee........... ”, komentar Minister of Never Laugh At No Funny Stuff.

“Saya juga menolak”, tambah Minister of Anywhere & Eperywhere, Salim Suharis, “Karena rakyat yang punya mobilitas tinggi dan sering berpindah-pindah tempat seperti saya akan kesulitan, apalagi kalo kencing trus di kamera. Contohnya waktu main Bola Sodok di Kuningan kemarin, saya sempat was-was waktu kencing di toilet”.

Wkekekekekek....................... Minister of Ngguyu Eperyday tertawa, “Awas bokongmu mlebu kamera Lim !”

“Hei ! Mulut siapa itu !”, bentak Minister of Never Talks of No Avail keras sekali dan seketika itu juga semua terdiam sejuta bahasa.

“Masya Allah.....”, Minister of Imam Mahdi menimpali, “Antum semua kok ngomong hal yang sia-sia, Masya Allah..... Lebih baik kita beribadah saja”

“Maaf saya keberatan dengan pernyataan Minister of Ngguyu Eperyday”, protes Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional, “Kalo anda komentar harus ilmiah, jangan sembarangan. Kalo anda nggak ngerti statistik tolong belajar lagi. Biar anda ngerti apa yang disebut korelasi, variant, co-variant, mean, median, modus, standard of deviation, de el el.....”

Tiba-tiba saja Minister of Intip & Curiga Nasional menginterupsi, “Sidang kabinet yang saya hormati, saya baru menerima sebuah fax dari departemen saya bahwa satu jam lagi istana negara akan dibom teroris.”

“Waduh macam mana istana dibom, teroris itu nggak tau apa kalo kita lagi sidang”, komentar Minister of Never Laugh At No Funny Stuff.

“Sudah.. sudah.. lebih baik kita membahas masalah ancaman bom ini”, kata Minister of Ngguyu Eperyday.

“Masalah ancaman bom ini masih sebatas hipotesis, jadi kita belum bisa mengambil tindakan”, komentar Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional.

“Busettttt.......... benar-benar ilmiah, sampek pake istilah hipotesis segala, pake kata dugaan ato isu aja kan lebih enak didengar”, komentar Minister of Ngguyu Eperyday, “Maksudnya apa pak Menteri ?!?”

“Maksudnya kita harus buktikan kebenarannya dulu. Semua harus dilandaskan pada kebenaran ilmiah. Kita harus uji dulu hipotesis ini apakah bener ada bom apa nggak. Saya sudah siapkan uji T-Test, sekarang tinggal kita ambil sampel acaknya atau random sampling”.

$#^&(___)(&^%^%$%^$&^%^^%$^^.........!!!!............ Semua pada komentar dan ngomel-ngomel, sedangkan Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional melakukan pengambilan data sampel secara acak di dalam gedung. Satu jam kemudian tiba-tiba gedung meledak sedangkan pak Minister of Pasar Bebas & Ngomong Ilmiah Nasional masih berada di dalam gedung.

Monday, October 09, 2006

Buka Bareng = Perdamaian = Gotong (Royong) Gotong

Inilah beberapa peristiwa bersejarah yang belum sempat diungkap dalam ulasan mengenai acara buka bareng hari sabtu tanggal 7 Oktober 2006 di Foodcourt Blok M Plasa Lt. 6 Jakarta Selatan.



Minister of Tek'in Place Eperywhere tampak pucat menerima gugatan teman-teman yang nggak kebagian kursi.

"Son, rika enak bae lungguh ! Rika cari kursi dong......!"





+ Aduh biyung, dadi menteri tek'in eperyday kok malah inyong dikangkan angkat-angkat meja bae, kepriben bocah-bocah ki?.........

- Lha anane rika dadi kayak mengkana kuwi margane rika sing tekane telat.




Rika kabeh ana-ana bae, dadi orang pada ra sabar............
Pokoke inyong nggak setuju kalo rika-rika iki kabeh pada gelut bae kayak ngene. Rika kabeh pada-pada kancane inyong.







Peace Man...................... ( bersalaman )









Sok pahlawan kamu Son. Ada orang lagi rame berantem ngapain kamu pisah.





Dari kiri ke kanan : Simon Yam (teman Nopel), Andy Lau (Pram), dan Chow Yun Fat (Salim) dalam sebuah adegan film Gangland War.








Salim looks like The God of Gambler ( dijamin 100% maksa ).

Sunday, October 08, 2006

Fasting Break Together-an of C-0B Jakarta


Inilah hasil liputan tim reporter dari stasiun berita C-0B News dalam acara buka bersama atau Fasting Break Together-an yang diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 2006 di Foodcourt Blok M Plasa lantai 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.


Nopel dan Kopral Doel Gadoel sebagai Minister of Ngguyu Eperyday sedang merencanakan sebuah mosi tidak percaya kepada tuan Minister of Tek'in Place Eperywhere, Mnason. Karena hingga menjelang maghrib beliau belum juga kelihatan batang hidungnya sehingga mereka tidak mendapatkan tempat duduk yang layak. Sementara itu, tampak dari kejauhan Pram dan Gimbal hanya duduk-duduk di emperan Foodcourt. Mereka berdua pasrah menerima nasibnya tidak mendapatkan meja. "Yah beginilah Mas nasib orang kecil, selalu jadi korban".



Pram, kita ngamen aja yuk..............









Doel : Maghrib-nya masih lama nggak ya ? ......... Agnes Monica jadi datang nggak ya ?..............





Syukurlah, seorang pramusaji mau berbaik hati mencarikan kursi buat teman-teman kita yang belum mendapatkan tempat duduk. Tetapi pesan dari mbak Pramusaji, "Mas, kursinya jangan dibawa pulang ya. Soalnya takut nanti akan mempengaruhi perolehan kursi pada pemilu mendatang.........."
Lho opo hubungane...., gak nyambung blas.



Lho...... baru dibilang kalo adzan maghrib akan dikumandangkan kok kalian udah pada main sruput aja.

Walah..... selisih satu menit aja kok diributkan! Orang Surabaya yang udah buka puasa 20 menit lalu aja nggak ada yang ribut.

Yuk kita buka, Itadakimasu............ ( Let's eat )




Honto ni Oishii...!!!.. ( Uenak Tenan )






Awake rika kepriben? gagal maning, gagal maning Son !
Masak udah jam enam baru datang, boro-boro mau Tek'in.

Diory sama Niko, kalian nggak usah ikutan puasa. Entar nggak gemuk-gemuk lho............




Rony : "Udang + Mie + Saos Sambal jadi apa hayo ?........."
Nopel : "ya jadi Mie Udang Saos Sambal Ron....."
Rony : "Enak aja loe Pel, tadi kan aku nggak bilang ditambah 'Ron', kenapa sekarang namanya jadi Mie Udang Saos Sambal Ron"




"Lho Mas, aku kan tadi pesan mie udang... kenapa nggak ada udangnya ?", protes Rony sambil mengorek-ngorek makanannya untuk membuktikan bahwa tidak seekor udangpun ditemukan.

"Lho Mas, beli jambu monyet kan juga nggak ada monyetnya", jawab si pramusaji.
Hahahahaha..........


Beberapa saat kemudian,

"Masak harga mie udang 15 ribu, lupa nggak dikasih udang cuman dibalikin 3 ribu. Murah banget harga udang yak.......", komentar Rony.







Mas, jadinya ada udang dibalik mie apa ndak nih......... Makasih ya Mas atas kembaliannya.






Diory, makanmu banyak juga yak.............






Ini namanya supit, bukan sumpit.......... Kalo bahasa Inggrisnya Chopstick. Please take care your health, so use chopstick instead of joystick. Evenless using hockeystick.

Salut emang sama Salim, dia rela berangkat dari Surabaya hari itu juga demi menghadiri acara buka bareng, soalnya rencananya acara buka bersama baru dilaksanakan tiga hari kemudian. Karena desakan para simpatisan fanatik sehingga acara dimajukan.

Salim langsung dari Bandara Man! Sayangnya Yuna dan Yudo yang jadi inisiator acara malah nggak dateng.

OK, Lim. Sebagai bentuk penghargaan kami, kamu akan kami angkat menjadi Minister of Attending in Eperywhere.






Inilah hamba-hamba perut dan budak-budak perut.






The Girl Next Table who wears a white shirt is very cute( behind Mnason's back ).

She made Minister of Ngguyu Eperyday kept to stare at her. Refers to his comment, he was just washing his eyes.

Weleh weleh........... Do not suppose your eyes are like clothes.

Caution : Be careful, do not use if seal is broken !



"Mbak, saya lupa nggak bawa dompet nih. Boleh ninggal ktp nggak?", bisik Gimbal kepada pramusaji yang berbaju kuning.


Walah, Gimbal ini emang malu-maluin.






Akhirnya Gimbal meninggalkan tempat duduknya dan sebagai ganti dia tidak membawa dompet, dia harus mencuci piring







Udah udah udahhhh........... debat soal rokoknya nggak usah diterusin lagi.






Kalian ini nggak pernah liat orang ngrokok apa ya?







Malam itu juga acara dilanjutkan dengan menggelar pertandingan Bola Sodok di Pasar Festival - Kuningan Jakarta Selatan. Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara panitia dengan Minister of Playing Snooker Eperywhere, Nopel Setiawan.






Oiii Son, jangan geser-geser bola dong ! Curang itu namanya





Pantes aja namanya bola sodok, lha mainnya pake sodokan. Coba kalo mainnya pake disepak, pasti namanya jadi bola sepak.

Lha trus kenapa ada bola bekel ya...?





Perhatikan saudara-saudara, ternyata kacamata belum cukup membantu untuk mendeteksi letak bola dengan benar. Pram, tongkatmu kurang ke bawah tuh...............









Nopel








Liat nih, Mister Bisa Apa Aja lagi nyodok bola







Oiii, kok pake rebutan........ satu-satu










Salim






Rony