Friday, September 19, 2008

Bukber Jakarta 2008




Sesuai saran Salim biar murah buat kami bertujuh, kami cuman pake satu piring, tiga gelas besar, satu cangkir kopi, satu botol minuman ringan, dan satu mangkuk kolak dibuat gantian. Kan yang diitung cuman piring sama gelasnya......

Wah, Nji... kok ngirit banget sih?!?



Mukib : "Aduh, malu neh.... kok saya terus yang dipoto..."
Nason : "Lha, giliran inyong kapan...?!?"




Nason : "Akhirnya..... inyong kena poto juga. Ini inyong boleh nambah minum lagi kagak?"



"Makasih Nji.... inyong nggak jadi disuruh ngamen sama Roni. Udah kadung pada nggak bawa duit....."
"Tenang aja Son, gua traktir semua deh.... "

Panji lagaknya udah kaya' raja Minyak dari Abu Dhabi, Pangeran Ahmed bin Talal.



Tinggal pilih tinggal pilih.... mau yang seribu dua atau seribu tiga... tinggal dipilih.




Waktu kukeciiil hiiidupku amatlah senang... senang selalu... Hore... Roni udah pinter... kelas berapa ya sekarang?
Kelas Nol Besar Bu...........



"Aku kasih tunjuk Lim gimana kursus Office secara singkat. Pertama, buka laptopnya dulu trus idupin. Kalo nggak gitu kamu nggak bisa njalanin Office.
Kedua, cari di start menu --> Office"

"Nggak bisa Ron...."

"Masak sih.... instruktur aku bilangnya gitu Lim, coba sini aku liat dulu". Kemudian Roni ngeliat ke Laptop Salim, "Waduh, pantesan aja nggak mau nyala, lha wong batereinya mati".



"Biarin dah gua dibilang nggak bisa Office, yang penting makannya udah nambah dua kali"



"Apa bedanya pisau, gelas, sendok, garpu, dan piring?"

Yang jelas nggak ada yang bisa dimakan...... Buktinya kalo habis makan pisau, gelas, sendok, garpu, dan piringnya masih utuh.

Fisikawan C0B : Kesetaraan Satuan


Bila para fisikawan menyetarakan setiap 10 watt setara dengan 0.0134102 Horsepower atau tenaga kuda. Saya jadi ingat teman kita yang bernama Panji Sukarno. Panji ini jagonya telat, rajanya telat, dan biangnya telat. Sampai banyak yang menjuluki mahasiswa telatan. Bahkan ketika masih kuliah dahulu, Panji dijadikan tolok ukur apakah seseorang sudah sangat terlambat atau masih terlambat dalam batas normal. Ukurannya kalau mereka datang lebih awal sebelum Panji datang berarti keterlambatan mereka masih dalam batas normal.

Cerita yang menarik ketika dulu ada kuliah pagi, entah kuliah apa saya lupa, yang seharusnya jam 07:00 diundur menjadi jam 08:00 secara mendadak. Meski Panji sendiri tidak mengetahui perihal pengunduran jadwal ini, tetapi hal tersebut tidaklah membuat dirinya menjadi datang tepat waktu dengan logika kalau biasanya dia terlambat satu jam, dengan diundur satu jam mestinya dia jadi datang tepat waktu. Panji datang jam 09:00. Ini mungkin yang disebut dengan fenomena The Law of Attraction ya....
Bila mindset seseorang adalah terlambat, entah bagaimana caranya, semua komponen dalam semesta alam saling berkonspirasi untuk mewujudkan keterlambatan ini. Kalau masih ingat dengan Film The Jurassic Park I, disebutkan tentang teori ketidakteraturan, dimana kehidupan akan menemukan caranya sendiri untuk tetap survive.

Dengan fenomena ini, saya mencoba membuat satuan keterlambatan dengan persamaan :
    1 Panji ~ +2 Jam (Baca: Satu Panji setara dengan plus dua jam)

    Bila waktu regional dikonversi ke dalam satuan Panji, maka :

    Wib = GMT + 7

    Panji = Wib + 2 = GMT + 9
Setelah saya sosialisasikan persamaan ini ternyata ada banyak tanggapan dan antusiasme seperti yang dikemukakan Royyana sbb:
    inget inget didit,
    arek iku nek mangan kan cepet ya mungkin kiro-kiro 3 menit lah
    sebanyak apapun lawuhnya

    3 menit = 3/60 = 1/20 jam

    jadi untuk menunggu panji dibutuhkan waktu 2/(1/20) = 40 DIDIT
Hebat! ternyata malah ditemukan keterkaitan antara para individu C0B. Secara fisika ada hubungan antara Panji dan Didit, saya pikir ini bukanlah kebetulan semata-mata. Bila membaca novel The Prophecy Celestine dijelaskan bahwa peristiwa-peristiwa kebetulan sebenarnya bukanlah sesuatu yang kebetulan semata. Ada proses yang mengatur mengapa Panji, Didit, Royyana, dan saya bisa ketemu dalam satu kampus secara kebetulan padahal saya sudah dua tahun di STAN. Ternyata kami memang saling terkait. Pertama, saya mencetuskan teori fisika soal Panji. Kedua, Royyana menemukan relasi antara Panji dan Didit.

Kemudian ini cerita dari Bukber C0B Jakarta kemarin. Karena ada banyak keraguan bahwa jangan-jangan Panji yang sudah sanggup jadi bandar akan datang terlambat. Untuk menepis keraguan ini, Panji menegaskan bahwa dia akan tenggo jam 15:00 wib. Hehehe.... Yudo langsung berseloroh :
    Wadowww ... bisa kabur jam 15:00, kerreeeen.
    Maap-maap Pak Panji, saya baru bisa kabur after 17:00 :D

Irwanpun menanggapi komentar ini demikian :
    15:00 + 1 Panji = 17:00
    Menurut mbah heri, sama aja kok Yud :-))
    (Just kidding, Pak Panji :-) )

Tetapi rupanya fenomena fisika ini masih membuat bingung si Yudo maka bertanyalah dia :
    kalau jam pulang kantor berarti 2 jam lebih cepat ...
    kalau jam datang kantor, berarti 2 jam lebih lambat ... ?
    kaya'nya Panji memang punya internal clock sendiri yang type-nya "private"
    :)

Dengan teori getaran partikel, Royyana berusaha memberikan penjelasan kepada Yudo:
    kalau menurut wikipedia do..
    1 detik adalah
    "the duration of 9 192 631 770 periods of the radiation corresponding
    to the transition between the two hyperfine levels of the ground state
    of the caesium 133 atom"

    mungkin ambek panji dirubah

    "the duration of X periods of the radiation corresponding to the
    transition between the two hyperfine levels of the ground state of the
    caesium 133 atom"

    nah X nya itu dirubah berdasarkan jam masuk dan jam pulang kantor...

Penjelasan tersebut sangat ilmiah dan mungkin yang paling mutakhir abad ini. Dengan cara yang berbeda tetapi lebih mudah, saya juga berusaha memberikan penjelasan demikian :
    Untuk masalah Panji ini, sebenarnya tetap ada pendekatannya secara komputing, yaitu menggunakan tipe data variant alias tipe data banci. Sehingga persamaan untuk Panji adalah :

    1 Panji = +/- 2

    Jadi bisa disesuaikan kapan saja dan dimana saja. Kalau masuk kantor maka menggunakan +2; kalau pulang kantor menggunakan -2.
    Dengan menggunakan tipe variant ini, Panji juga bisa berwujud macam-macam sesuai sikon, misal :

    1. Bos, buktinya nraktir
    2. Pegawai Kantoran (menurut pengakuan di Pertamina)
    3. Suporter Bonek
    4. Pemain Sepakbola
    5. Mahasiswa (Masih pingin kuliah lagi)
    6. Panjiwati kalo malam

Ternyata selain Didit, masih ada individu lain yang bisa dicari kesetaraannya dengan Panji, yaitu Jayeng. Si Jayeng kalo tidur/bobok mulai jam 5 pagi sampai jam 5 sore (12 jam). Jadi boboknya si Jayeng ini juga bisa dijadikan satuan.

1 Jayeng = 12 Jam = 1/2 Hari

1 Tahun Jayeng = 730 Hari = 2 Tahun Kalender Matahari.

Sekarang soal ujian semester untuk kelas 1 SMP :
    1. Bila kecepatan suara adalah 1.238 km/jam dan 1 Jayeng adalah 12 jam, berapakah kecepatan suara bila dinyatakan dalam satuan kilometer per jayeng?

    Jawab : 1.238 km/jam / 1/12 jayeng = 1.238 * 12 km/jayeng = 14.856 km/jayeng

    2. Berapakah persamaan 1 Panji bila diubah dalam satuan Didit dan Jayeng?

    Jawab : 1 Panji = 40 Didit = 1/6 Jayeng
Adakah kesamaan antara Panji dengan Black Hole? Jawaban dari Royyana adalah sama-sama menyerap cahaya. Mungkin karena keduanya adalah benda hitam sempurna.